Selasa, 08 Maret 2011

Kajian Stilistika Terhadap Karya Emha Ainun Najib Kau Pandang Aku

kau pandang aku batu

kau gempur dengan peluru

padahal aku angin

kau pandang aku badai

kau tahankan baja dan mantra

padahal aku gunung membisu

kau pandang aku raja

kau tinggikan singgasana

padahal aku pemabuk

kau pandang aku ngemis

kau taburkan mutiara

padahal aku bumi

kau pandang aku perampok

kau picis kau picis

padahal aku tak darah daging

kau pandang aku penderma agung

kau jilati

padahal aku papa dan tiada

kau pandang aku boneka

kau sandangkan sutera

padahal aku jiwa

kau pandang aku ruh perutusan

kau ikut masuk hutan

padahal aku gila

kau pandang aku penuh kasih

kau damba kau damba

padahal aku Cuma pinjam

kau pandang aku pisau tajam

kau meronta kau meronta

padahal aku cinta

Dari puisi Emha Ainun Najib di atas yang paling menarik adalah tipografi dari puisi tersebut. Bentuknya yang agak zig-zag memberi batas kesatuan kalimat. Puisi di atas memang tidak diberi tanda baca sehingga kita tidak tahu batas kalimatnya namun dari tipografi yang ditampilkan penyair, kita dapat mengetahui batas kalimatnya.

Selanjutnya pengulangan ‘kau pandang aku’ yang merupakan judul puisi ini, pada setiap kalimat seolah-olah memberi penekanan si ‘kau’ yang memberi penilaian terhadap ‘aku’ padahal ‘aku’ lah yang manilai ‘kau’ memandang ‘aku’ demikian.

Pada kalimat terkahir penyair memberi pengulangan pada “kau meronta kau meronta” serta memberi antiklimaks “padahal aku cinta”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar