Judul Buku : Daddy-Long-Legs
Penulis : Jean Webster
Penerbit : Atria
Tahun Terbit : 2009
Halaman : 235
Jerusha Abbott, protagonis dari Jean Webster Daddy-Long-Legs, menulis surat-surat untuk pelindungnya, bervariasi dari yang lucu sampai serius. Dalam salah satu surat, Jerusha menulis:
Anda tidak pernah menjawab pertanyaan saya dan itu sangat penting. APAKAH ANDA botak? Saya telah merencanakan seperti apa Anda terlihat-sangat memuaskan-sampai aku mencapai puncak kepala Anda dan kemudian saya terjebak. Saya tidak dapat memutuskan apakah Anda memiliki rambut putih atau rambut hitam atau semacam rambut abu-abu sprinkly atau mungkin tidak sama sekali. Berikut ini adalah potret Anda. Tapi masalahnya adalah, aku akan tambahkan beberapa helai rambut?
Novel ini merupakan novel terjemahan karya Alice Jane Chadler Webster dengan judul yang sama, Daddy-Long-Legs. Novel ini berkisah tentang seorang gadis yang bernama Jerusha Abbott (Judy) yang sudah mencapai usia kadaluarsa di Panti Asuhan John Grier. Berarti, ia tidak diperbolehkan lagi untuk tinggal di panti asuhan itu lagi. Pada saat itu datanglah seorang dewan pengawas Panti Asuhan John Grier yang menawarkan kesempatan kepada Judy untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Namun dewan pengawas tersebut meminta satu syarat yaitu, Judy harus menulis surat kepadanya setiap bulan. Dewan pengawas tersebut tidak ingin identitasnya diketahui. Judy sempat melihatnya dari jarak jauh. Dewan pengawas tersebut memiliki tungkai kaki yang panjang, mirip laba-laba, sehingga Judy menyebutnya “Daddy-Long-Legs”. Kehidupan Judy di perguruan tinggi penuh dengan warna yang belum pernah ia lihat ataupun ia rasakan di panti. Ia mempunyai banyak teman, mempelajari banyak hal di perkuliahan, pesta, dan persahabatan dengan Jervis Pendleton. Dengan adanya begitu banyak hal yang terjadi dalam hidupnya, Judy hamper tidak bisa berhenti menulis.
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama. dengan sudut pandang ini, pembaca dibawa masuk ke dalam cerita melalui tokoh utama, Judy dan turut merasakan emosi tokoh utama. Alur yang digunakan adalah alur maju sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh tokoh utama. Bentuk penceritaan juga cukup unik. Di awal cerita, tidak ada beda dengan novel lain. Namun selanjutnya cerita yang ditampilkan berupa surat yang Judy kirim kepada dewan pengawas tentang semua hal yang ia alami di perguruan tinggi, terutama tentang prestasi Judy. Judy lebih sering menceritakan perasaannya dibandingkan dengan prestasinya.
Gaya penceritaan ini unik namun terkesan monoton karena emosi yang ditamppilkan hanya dari tokoh utama saja atau melalui penggambaran tokoh utama. Jadi seperti membaca diari atau buku harian orang lain. Kita seperti terperangkap dalam perspektif tokoh utama. Dan tidak bisa melihat hal lain selain yang dilihat dan dirasakan oleh tokoh utama. Secara keseluruhan novel ini memberikan nilai moral akan rasa terimakasih dan tanggung jawab atas apa yang telah kita dapatkan dengan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Novel ini sangat cocok untuk remaja karena memberikan alternatif bacaan lain yang sekarang ini banyak mengangkat tema percintaan.
Tema buku ini merefleksikan kepentingan Webster dalam pekerjaan sosial dan hak pilih perempuan yang pada tahun 1900-an hanya dimiliki oleh kaum laki-laki sehingga banyak karya yang terinspirasi dari novel Jean Webster ini, di antaranya:
- Daddy-Long-Legs (1919 film) dengan Mary Pickford
- Daddy Long Legs (1931 film) dengan Janet Gaynor
- Curly Top (film) , 1935 film dengan Shirley Temple berdasarkan novel
- Daddy Long Legs (1938 film) film Belanda
- Daddy Long Legs (1955 film) dengan Leslie Caron
- My Daddy Long Legs 1990 serial anime TV Jepang
- Daddy-Long-Legs (2005 film) Film Korea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar